LAHAT, PALPRES.COM - Kepala Desa (Kades) Tanjung Menang, Kecamatan Tanjung Tebat, Kabupaten Lahat, Cadi Pranata mengatakan, akibat dari tertutupnya saluran irigasi sepanjang lebih kurang 300 meter, oleh material tanah maka 260 hektar (Ha) areal persawahan milik petani terancam kekeringan.
"Betul, kejadiannya sendiri sudah empat hari lalu, tanah yang menutupi saluran irigasi tersebut, menyumbat aliran air Sungai Kelampayan ke sawah, dan kini ratusan sawah tidak kedapatan air," ungkapnya, Kamis 16 Maret 2023.
Dirinya menerangkan, Pemerintah Desa (Pemdes) dan juga masyarakat sudah melakukan gotong royong membersihkan tanah tersebut, akan tetapi hasilnya tidak maksimal.
"Kita sudah berupaya hingga detik ini tanah yang menutupi saluran irigasi sangat sulit diangkut. Ini mesti dibersihkan menggunakan alat berat (Alber)," sebut Cadi Pranata.
BACA JUGA:REZEKI NOMPLOK! Uang Kuno Rp100 Kapal Pinisi Dihargai 10 Motor
Untungnya, sambung Cadi Pranata, sawah petani terbantukan dengan curah hujan yang masih turun, walaupun intensitasnya tidak terlampau deras.
"Kalau dibiarkan berlarut-larut, lama kelamaan seluruh sawah disini kering dan padi yang berusia kurang lebih 1 bulan mati dan gagal tumbuh," terangnya.
Dia berharap, agar kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat untuk menurunkan alat berat, sehingga pengangkutan lumpur cepat dikerjakan dan air mengalir kembali.
"Kami sudah laporkan kepada Pemerintah Kecamatan, supaya bisa diambil tindakan, sebab ini menyangkut kepentingan masyarakat serta tanaman padi mereka," tandas Cadi Pranata.
BACA JUGA:Gak Nyangka! Koin Rp50 Komodo Dihargai Jutaan Rupiah, Kamu Punya?
Terpisah, Camat Tanjung Tebat, Yefri Kurniawan SSTP MM menerangkan, pihaknya telah mendapatkan laporan dari kades, terkait tertutupnya saluran irigasi mereka.
"Laporan kita terima, saat ini masyarakat bersama Pemdes Tanjung Menang bergotong royong, mengangkut material tanah yang longsor," sebutnya.
Hanya saja, lanjut dia, diperlukan alat berat supaya untuk menyingkirkan semua tanah yang menutupi akses irigasi yang mengalir hingga ke areal persawahan milik petani.
"Kita akan upaya berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, untuk menurunkan alat berat sehingga dalam waktu dekat bisa dilakukan," tegas Yefri Kurniawan.