Dalam kesempatan yang sama, Pelatih dan Pendidik Institut Hijau Indonesia, Amal, yang juga sebagai pembicara menyebut bencana ekologi dapat menyebabkan perang untuk memperebutkan sumber daya alam, salah satunya pangan.
“Pangan merupakan penunjang kehidupan, saat sumberdaya pangan kian terbatas, perebutan pangan bisa memicu peperangan,” ujar Amal.
Berdasarkan Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), dunia akan menghadapi berbagai bahaya iklim yang tidak terhindarkan selama dua dekade mendatang.
BACA JUGA:Disebut Kampung Bangsawan Era Kesultanan, Berikut 7 Fakta Unik Sungai Sekanak Lambidaro
Bahaya iklim tersebut disebabkan terjadinya pemanasan global 1,5 derajat Celcius (2,7 derajat Fahrenheit).
Kondisi ini berdampak tidak dapat diprediksinya cuaca, atau perubahan cuaca yang terjadi secara ekstrim.
Selain itu juga berpotensi terhadap ketersediaan pangan, dimana pangan yang diproduksi tidak semaksimal dulu lagi.
Hal ini berakibat pada perekonomian masyarakat tentunya.
BACA JUGA:Rebecca Klopper Dikabarkan Putus dari Fadly Faisal
“Kita harus mulai beradaptasi dan mulai mengupayakan agar perubahan iklim tidak semakin parah. Bila kita lupa terhadap kondisi alam, alam tidak bisa memaksa untuk mengingat kondisi kita. Bila kita tidak menjaga dan merawatnya, bencana bisa terjadi,” ungkap Alam.*