Suatu hari, sahabat Nabi Abu Bakar Ash-Shiddiq mengajak Nuaiman dan sahabat lainnya untuk pergi berdagang.
Sahabat yang diajak tersebut bernama Suwaibith Bin Harmalah.
Pada hari itu sahabat Nabi yang tiga ini pergi ke Syam. yang merupakan tempat termaju pada masa itu.
Pada suatu hari sahabat yang bernama Suwaibith ini di tugaskan untuk menjaga makanan. Ketika hari mulai menjelang Siang.
Pada saat itu Nuaiman merasa lapar. Kemudian dia menghampiri sahabatnya Suwaibith dan minta satu potong Roti saja untuk dia makan.
Tapi Suwaibith menolak permintaan Nuaiman karena dia diamanahkan untuk menjaga makanan tersebut.
Kemudian Nuaiman berkata kepada Suwaibith 'Jika Begitu, berarti kamu setuju jika saya berbuat ulah.'
Nuaiman kemudian mulai beraksi dengan Berencana menjual Suwaibith.
BACA JUGA:Abdullah bin Mas’ud, Sahabat Nabi Ahi Strategi yang Menekankan Pentingnya Investasi Kesehatan
Karena permintaan Nuaiman ditolak oleh Suwaibith. Nuaiman berencana menjual Suwaibith.
Nuaiman berjalan dan mencari tempat di pasar tempat orang yang menjual khusus hamba sahaya.
Di tempat penjual khusus hamba saya Nuaiman mengatakan kepada orang-orang bahwa dia memiliki hamba sahaya yang dijualnya murah.
Nuaiman juga mengatakan kepada orang-orang yang ada disana. Bahwa hamba sahaya nya ini memiliki kekurangan, selalu menyebutkan bahwa dirinya merupakan orang yang merdeka dan bukanlah hamba sahaya.
BACA JUGA:5 Nama Sahabat Nabi yang Pertama Kali Masuk Islam
Dengan tawaran tersebut, orang-orang banyak yang tertari. Kemudian Nuaiman mengajak pembeli menuju ke tempat Suwaibith.