“Hei, si Pahit Lidah naiklah kau ke atas pohon itu dan kau akan tau serta melihat kesaktian yang ku miliki ini!,” teriak si Mata Empat.
Ternyata, Pangeran Serunting ini tak mengetahui bahwa si Mata Empat memiliki 2 mata dibelakang yang bisa melihat walaupun mata depannya di tutup.
BACA JUGA:Kisah Julaibib, Sahabat Nabi Buruk Rupa yang Dirindukan Bidadari Surga
Dengan mudah Si Mata Empat menghindari aren yang di jatuhkan oleh Si Pahit Lidah.
Masih dengan rasa sombong dan angkuhnya yang tinggi, kini Si Mata Empat pun yang naik ke atas pohon tersebut.
Pangeran Serunting yang merasa kesabarannya mulai habis pun akhirnya mulai menelungkup untuk segara tidur di bawah pohon aren.
“Hei, Si Pahit Lidah apakah kau siap dengan kematian yang ada didepan matamu?,” ledek si Mata Empat dengan sombongnya.
“Kau Tak perlu banyak bicara, potonglah dan jatuhkan buah aren itu !,” jawab si Pahit Lidah.
Ternyata, Si Pahit Lidah tak mampu menghindari buah yang di jatuhkan oleh Si Mata Empat.
Si Pahit Lidah pun mati dengan darah yang berkucuran akibat tertimpa buah aren.
Tentu dengan begitu Si Mata Empat merasa bahwa ia memenangkan duel tersebut dan menjadi Jawara satu satunya yang tak akan pernah tersaingi.
Tapi, ternyata ia penasaran dengan cerita yang mengatakan bahwa air liur Si Pahit Lidah beracun dan mematikan.
BACA JUGA:5 Nama Sahabat Nabi yang Pertama Kali Masuk Islam
Karena Si Mata Empat tidak mengetahui kesaktian apa yang dimiliki oleh Si Pahit Lidah, maka ia pun mencoba untuk menyentuh ujung lidah lawannya tersebut dan kemudian mengecap air liur itu.
Ternyata rasanya sangat pahit dan rasa pahitnya mengalahkan Brotowali.