Menurutnya, kaum muda zaman sekarang memerlukan kegiatan-kegiatan semacam itu untuk menambah pemahaman dan pengetahuan tentang nilai-nilai luhur ideologi Pancasila dari para pendiri bangsa.
"Kegiatan ini suatu kegiatan yang positif. Bahwasanya, untuk membangun kembali atau mengingatkan kembali kepada kaum muda khususnya. Bahwasanya, sebagai kaum muda itu harus mempunyai suatu bentuk karakter yang tertanam di diri mereka sebagai pemuda Indonesia. Khususnya, tentang ideologi Pancasila," tuturnya.
Dicky menyimpulkan isi diskusi sore itu banyak membahas dan membedah ideologi Pancasila dari hasil pemikiran para pendiri bangsa, khususnya Soekarno yang menjadi Presiden Indonesia pertama.
"Secara keseluruhan, dari tema sendiri tentang revitalisasi nilai ideologi. Yang ingin ditekankan di poin ini adalah menjadikan kembali spirit nilai ideologi pancasila itu ada di setiap ghirohnya anak-anak muda pada saat ini," kata Dicky.
BACA JUGA:Mak Ganjar Buat Pelatihan Pembuatan Martabak Kentang untuk Ibu-Ibu di Palembang
Menurutnya, Pancasila yang dianut saat ini berawal dari ideologi marhaenisme yang diusung oleh Soekarno. Adapun, kandungannya disebut terdiri dari tiga aspek ideologi yang saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain.
"Bahwasanya, tentang marhaenisme itu sendiri, pancasila itu sendiri, menganut tentang ada spirit ada 3 spirit ideologi. Yang pertama adalah spirit sosiodemokratis, kemudian sosionasionalis dan ketuhanan yang berkebudayaan," tuturnya.
Dicky berharap langkah para sukarelawan Crivisaya Ganjar dapat memicu komitmen generasi muda untuk mengaktualisasikan ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Tiga aspek itu sendiri yang saat ini kita lihat setelah hampir 78 tahun merdeka, itu sudah mulai luntur di setiap citra diri pemuda. Maka dari itu, suatu bentuk kegiatan positifnya adalah Crivisaya Ganjar sendiri mengusung tema ini," kata Dicky.*