Ketiga, diseminasi audit kasus stunting secara reguler.
Keempat, memberikan respon/tindak lanjut rekomendasi.
Audit Stunting sesi II difokuskan pada kajian/temuan kasus dengan memberikan pemahaman terhadap pencegahan dan penanganan stunting.
"Semoga dengan adanya Tim Audit Kasus Stunting tingkat kabupaten ini, dapat mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten OKI," imbuhnya.
BACA JUGA:MELEDAK! Deretan Koin Kuno Ini Tembus Rp100 Juta, Kenali Ciri-cirinya
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, Mediheryanto SH MH mengapresiasi atas kinerja yang telah dilakukan oleh TIM Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten OKI.
"Mengatasi stunting tidak boleh setengah-setengah.
Terlebih di daerah memiliki otoritas untuk melakukan upaya percepatan dalam penurunan stunting.
OKI sudah melakukan tugas dengan baik, saat ini pertahankan bila perlu dilakukan peningkatan capaian untuk ke depannya," ungkap Medi.
Medi menginginkan agar seluruh pihak tidak lenggah dengan capaian prestasi ini, tetap fokus untuk berkinerja dengan baik.
"Teorinya maupun teknisnya Kabupaten OKI sudah on the right track.
Hanya saya tekankan, kepada kawan-kawan dari dari Kabupaten OKI bisa mengadopsi hal baik lain di daerah lain ataupun sebaliknya," tandasnya. *