Raja yang dibuat bingung, langsung bertanya lagi kepada Abu Nawas mengapa dirinya melakukan sesuatu uang aneh di depan umum.
Abu Nawas pun langsung menjawab kalau dirinya melakukan itu untuk akal-akalan dirinya saja, agar dirinya terhindar dari jabatan hakim tidak ia sukai
Raja pun bertanya tentang apa yang disukai oleh Anj Nawas.
Dengan sigap, Abu Nawas pun menjawab kalau dirinya suka menjadi seorang pujangga dengan menulis dan menyusun syair-syair, agar orang-orang yang membacanya menjadi terhibur.
BACA JUGA:Kisah Abu Nawas yang Tengah Mencari Neraka di Sudut Rumah
Raja pun penasaran mengapa Abu Nawas ingin sekali menjadi seorang pujangga, lalu Raja pun menanyakan hal tersebut kepada Abu Nawas.
Di sini, Abu Nawas mejelaskan panjang lebar kalau dirinya senang menjadi pujangga karena denfan syair-syairnya itu maka bisa membawa pesan bijak.
Bisa mengkritik hal-hal yang dirasa tidak adil, bisa membuat orang rertawa, menangis terhari, membuat orang beepikir, dan terpesona dengan tutur keindahan bahasa yang ditulis dirinya.
Mendengar hal itu, Raja pun langsung terdiam kagum dengan penjelasan Abu Nawas. Tak lupa, Raja juga memuji kecerdasan Abu Nawas.
BACA JUGA:Coba Tebak, Ayam atau Telur yang lebih Dulu? Ini Jawaban Cerdas Abu Nawas!
Selain itu, Raja juga membebaskan jabatan hakim dari Abu Nawas dan memperbolehkan Abu Nawas menjadi seorang pujangga.
Tak menyangka dengan ucapan sang Raja, Abu Nawas pun berterima kasih kepada Raja atas kemurahan hatinya.
Akan tetapi, di sana Raja mengsyaratkan sesuatu apabila Abu Nawas bisa menjadi seorang Raja, syaratnya yakni Abu Nawas harus menuliskan syair-syair lucu dan indah untuk dirinya agar tertawa dan bahagia.
Abu Nawas yang mendengar hal itu, tentu saja bersedia memenuhi permintaan Raja tersebut.
BACA JUGA:Kisah Lucu Abu Nawas yang Kecerdasannya Bikin Geleng Kepala Raja Harun Ar-Rasyid
Setelah itu, Abu Nawas pulang dengan keadaan yang sangat bahagia sekaligus lega, karena bisa menjadi seorang pujangga dan bebas dari jabatan hakim.*