Namun guys, orang Yahudi tidak mau menjual sumurnya kepada Utsman.
Akhirnya Utsman menawarkan pembagian pemilikan sumur dengan orang Yahudi, yakni satu hari milik Utsman, satu hari milik orang Yahudi.
Pada saat satu hari milik Utsman, kaum Muslimin diberi kesempatan mengambil air di sumur seluas-luasnya dan tanpa bayar.
Akan tetapi pada saat giliran pemiliknya orang Yahudi, dijual air dari sumur tersebut dengan harga yang mahal, tidak ada yang mau.
BACA JUGA:Persebaya Sang Pengorbit Bintang Timnas, Ini 5 Fakta Tim Berjuluk Baju Ijo dari Surabaya
Lama-lama guys, orang Yahudi merugi, dan dia menjual keseluruhan kepemilikan sumur kepada Utsman.
Akhirnya, Utsman pun mewakafkan sumur itu untuk kepentingan umat Islam.
Utsman bin Affan memiliki seorang istri bernama Ruqayyah, anak Nabi Muhammad SAW.
Namun istrinya meninggal dunia pada tahun kedua Hijriyah atau tepat di hari Perang Badar.
BACA JUGA:Motor Murah Honda Astrea Hadir Lagi, Sudah Full Injeksi dengan Banderol Rp17 Jutaan
Tak ayal kejadian itu membuat Utsman bersedih.
Selama kurang lebih dua tahun ia tidak menikah guys.
Hingga pada tahun 4 Hijriyah, Rasulullah, Nabi Muhammad SAW menikahkan Utsman dengan anak perempuannya yang lain yakni Ummu Kultsum.
Ummu Kultsum adalah putri ketiga Nabi Muhammad atau adik Ruqayyah.
BACA JUGA:SIMAK! Bansos BPNT 2023 Cair 3 Bulan Sekaligus Lewat PT Pos Indonesia
Dengan pernikahan itu, Ustman mendapat julukan Dzun Nurain atau pemilik dua cahaya, karena menikah dengan kedua putri Nabi Muhammad SAW.