Perempuan salehah itu lalu membaca ayat (yang artinya): "Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka, dan barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata". (QS. Al-Ahzab: 36)
Mendengar jawaban dari perempuan cantik nan soleha itu nabi Muhammad pun tertunduk lalu mendoakan sang perempuan itu, “Ya Allah, limpahkanlah kebaikan atasnya, dalam kelimpahan yang penuh berkah, jangan kau jadikan hidupnya payah dan bermasalah,"
Maka benarlah doa Nabi Muhammad, tak lama kemudian Allah karuniakan jalan keluar baginya, kebersamaan di dunia ternyata tidak ditakdirkan terlalu lama, Meski di dunia sang istri salehah dan bertaqwa, tapi bidadari telah terlampau lama merindukan Julaibib di Surga.
Julaibib, sahabat Nabi yang buruk muka, lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang tidak bersahabat padanya. (frs)