3. Faktor Penyebab
Alter Ego bisa muncul sebagai mekanisme adaptif atau sebagai cara untuk mengekspresikan diri di lingkungan atau situasi tertentu.
Kepribadian ganda (DID) biasanya berkembang sebagai hasil dari trauma berat pada masa kanak-kanak, seperti kekerasan fisik, seksual, atau kekerasan emosional yang berulang.
BACA JUGA:Dapat Dana Reward Rp9,5 Miliar, Bupati Panca Sebut Ini Kegunaannya
4. Perubahan Identitas dan Memori
Dalam Alter Ego, peralihan antara identitas tambahan dan kepribadian utama biasanya disertai dengan perubahan tanggapannya terhadap lingkungan, perilaku, ataupun bahasa yang digunakan.
Namun, individu masih biasanya menyadari adanya perubahan tersebut.
Pada kepribadian ganda (DID), peralihan identitas juga menyertai oleh perubahan memori.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Kerajaan Sriwijaya, 5 Fakta Bukti Peninggalan yang Terungkap, Harus Kalian Ketahui
Dan saat satu identitas mengambil alih, orang tersebut mungkin tidak menyadari apa yang telah terjadi saat identitas lain berkuasa.
5. Pengaruh Terhadap Kehidupan
Alter Ego biasanya tidak mengganggu fungsi sosial atau pekerjaan individu.
Kepribadian ganda (DID), di sisi lain, dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan sehari-hari individu, termasuk pemisahan dan konflik dalam hubungan, kesulitan dalam menjalankan pekerjaan atau belajar, serta gangguan ingatan yang signifikan.
BACA JUGA: JANGAN KETINGGALAN! Bansos Tambahan Rp200.000 Cair Jelang Idul Adha 2023, untuk 133.600 Kuota
Dalam kedua kasus Ini, jika seseorang memiliki kekhawatiran tentang perubahan identitas atau mempertanyakan apakah itu merupakan kondisi yang serius.
Sangat penting kita untuk mencarikannya bantuan profesional dari psikolog atau psikiater yang sangat berkualifikasi.