Anas bin Malik radhiallahu‘anhu mengatakan, bahwa orang-orang dapat memberi Nabi kurma, hingga dapat menaklukkan Bani Quraizah dan Bani Nadhir.
Keluarga Anas menyuruhnya untuk menemui Nabi, lalu ditanyanya tentang sesuatu yang orang-orang berikan.
Namun, ternyata pemberian itu Nabi berikan sebagiannya kepada Ummu Aiman dengan mengatakan,
“Bagianmu sejumlah ini.”
BACA JUGA:6 Jurusan Kuliah Cuma Ada di UGM, Kampus Terbaik QS WUR 2024, Kamu Minat?
Lalu, Ummu Aiman membalas, “Tidak demi Allah hingga sepuluh kali lipatnya.”
Hal itu seolah menunjukkan kedekatan keduanya.
Kemudian di satu hari setelah Rasulullah wafat, Abu Bakar menawar ajakan kepada Umar,
“Mari kita pergi berkunjung ke tempat Ummu Aiman. Seperti yang biasa Nabi lakukan.”
BACA JUGA:6 Jurusan Kuliah yang Paling Diminati Perempuan, Ada di Kampus Terbaik QS WUR 2024
Ketika keduanya tiba di rumah wanita mulia itu, Ummu Aiman terlihat sedang menangis.
Lantas, keduanya mengatakan,
“Apa yang engkau tangisi, wahai Ummu Aiman? Sisi Allah lebih baik bagi Rasul-Nya.”
Ummu Aiman berkata,
“Aku menangis bukan karena tidak mengetahui kebaikan di sisi Allah bagi Rasul-Nya. Tetapi tangisanku itu karena teringat akan terputusnya wahyu dari langit.”
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Bandung Masuk Daftar Kota Pelajar Terbaik Versi QS Best Student Cities 2024
Mendengar ucapan Ummu Aiman, Abu Bakar dan Umar terenyuh yang membuat keduanya ikut menangis