Namun, data terbaru menunjukkan bahwa populasi hanya tersisa sekitar 200 ekor di Indonesia.
Habitat utama burung Elang Jawa terletak di hutan-hutan pegunungan, dataran tinggi, dan perbukitan dengan ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut.
Burung ini adalah predator alami bagi berbagai hewan seperti tupai, musang, anak monyet, dan reptil seperti bunglon, ular, dan kadal.
Mereka mengintai mangsanya dengan cermat, bersembunyi di atas pohon tinggi sebelum meluncur untuk menangkap buruan.
BACA JUGA:Pedang Naga Puspa Lewat, Tombak Ini Lebih Sakti, Konon Bisa Kendalikan Cahaya
Penting untuk diingat bahwa burung Elang Jawa memiliki makna simbolis yang mendalam bagi negara.
Pada tahun 1950, ketika pemilihan lambang negara dilakukan, Sultan Hamid II mengusulkan burung garuda yang kemudian mengalami beberapa modifikasi.
Ini menunjukkan betapa berharganya burung ini dalam budaya dan identitas Indonesia.
Situasi yang dihadapi oleh burung Elang Jawa adalah peringatan bagi kita semua untuk menghargai dan melindungi keanekaragaman hayati yang ada di bumi.
Upaya kolektif untuk mengakhiri perburuan liar dan perdagangan ilegal, serta melestarikan habitat alaminya, sangat penting untuk memastikan bahwa burung Elang Jawa dan spesies lainnya dapat terus berkembang dan menjaga ekosistem yang seimbang. *