BACA JUGA:Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Pecinta Olahraga, Ada di Kampus QS WUR 2024, Berminat?
2. Mulai dengan olahraga intensitas rendah
Tergiur dengan manfaat olahraga membuat Anda sangat antusias melakukan aktivitas fisik ini.
Meski begitu, Anda tidak boleh berolahraga secara berlebihan, apalagi jika Anda seorang pemula.
American College of Cardiology merekomendasikan untuk melakukan olahraga intensitas sedang, yakni minimal 30 menit setiap hari dalam seminggu.
Lakukan hal ini secara rutin dan Anda boleh menambahkan durasi olahraga secara perlahan setelahnya.
Selain durasi latihan, Anda bisa juga perlu menentukan denyut jantung yang harus dicapai saat berolahraga.
Anda bisa mengeceknya lewat kalkulator detak jantung.
BACA JUGA:Pencinta Olahraga Trail Wajib Tahu, Ini 5 Motor Trail Tangguh di Segala Medan
3. Pilih olahraga sesuai dengan kondisi tubuh
Pada orang yang sehat, pilihan jenis olahraga sangat beragam. Anda bisa memilih lari, berenang, yoga, jalan cepat, bersepeda, atau melakukan olahraga permainan, seperti bola basket atau bulu tangkis.
Akan tetapi, ini berbeda pada orang yang memiliki masalah jantung. Pilihan olahraga yang tidak tepat bisa memicu kambuhnya gejala penyakit jantung yang dimiliki, bahkan meningkatkan risiko terjadinya henti jantung saat olahraga.
Jenis olahraga yang aman untuk pasien penyakit jantung adalah jalan santai, bersepeda, berenang, ataub taichi.
Akan tetapi, jika Anda masih ragu dengan pilihan jenisnya maupun rencana olahraga yang aman, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis jantung yang menangani kondisi Anda.
Pada beberapa kondisi, mungkin pasien penyakit jantung tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga sementara waktu. Anda boleh kembali melakukan aktivitas ini, jika dokter sudah memberikan lampu hijau.