Nabi Muhammad menerima keluhan Amr bin al-Jamuh dengan tanggapan yang menarik.
Tanggapan yang diterima Amr dari Rasulullah berbeda dari anak-anaknya.
Kepada Amr, Nabi berkata bahwa Allah telah mengampuninya, dan karena itu dia tidak lagi memiliki kewajiban untuk ikut dalam pertempuran.
Sementara itu, kepada anak-anak Amr, Nabi memberikan nasihat agar tidak melarang ayah mereka dari keinginannya.
BACA JUGA:5 Kota Tercantik di Indonesia, Ada dari Pulau Sumatera Lho, Kota Apakah?
“Tolong, jangan kalian melarangnya. Semoga Allah menjadikan Amr sebagai syuhada yang kembali kepada-Nya sewaktu berperang,” kata Rasulullah kepada seluruh anak Amr al-Jamuh.
Akhirnya, Amr bin al-Jamuh benar-benar bergabung dalam peperangan bersama Rasulullah dan pasukan Muslim yang lain.
Namun, sayangnya, dia terbunuh dalam pertempuran Uhud. Tetapi, setelahnya, Rasulullah mengatakan bahwa dia melihat Amr al-Jamuh berjalan dengan kakinya yang pincang di surga.
Tak hanya dalam kisah Amr al-Jamuh, Rasulullah juga menunjukkan perhatian terhadap sahabat-sahabatnya yang sakit.
BACA JUGA:5 Tempat Makan Paling Rekomended di Palembang, Ada Rumah Makan di Pinggir Sungai Musi, Penasaran?
Rasulullah mengunjungi mereka dengan menunjukkan kasih sayangnya, sehingga mereka dan keluarga mereka merasa senang.
Seperti pada suatu waktu, Rasulullah beserta beberapa sahabatnya mengunjungi Sa’ad bin Ubadah yang sedang sakit.
Ketika masuk ke rumah Sa’ad, mereka melihat banyak orang berkumpul di sana.
Rasul bertanya apakah Sa’ad bin Ubadah sudah wafat, tetapi meluarga Sa’ad menjawab bahwa Sa’ad bin Ubadah masih hidup.
Mendengar itu, Rasulullah menangis dan para sahabat yang juga berada di rumah Sa’ad bin Ubadah ikut menangis setelah melihat Rasul menangis.