PALEMBANG, PALPRES.COM - Pada zaman Khalifah Abbasiyah, Baghdad menjadi salah satu kota terkaya dan paling megah di dunia.
Kota ini berperan sebagai ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah, dan pusat kebudayaan perdagangan dan ilmu pengetahuan.
Baghdad didirikan pada tahun 762 oleh Khalifah Al-Mansur, yang memilih lokasi yang strategis di tepi Sungai Tigris untuk mendirikan kota baru yang akan menjadi pusat pemerintahan dan kekuasaan Abbasiyah.
Kota ini dirancang dengan hati-hati, dengan jalan-jalan yang teratur taman-taman yang indah dan bangunan-bangunan grand yang memancarkan kemewahan.
BACA JUGA:Bansos Rp900.000 Cair September 2023, Hanya Kategori Ini yang Dapat
Salah satu landmark terkenal di Baghdad adalah Istana Al-Mansur yang menjadi pusat pemerintahan dan kediaman Khalifah.
Istana ini dibangun dengan arsitektur yang megah, dan didekorasi dengan lukisan patung dan perhiasan mewah.
Di sekitar istana terdapat taman-taman yang indah, yang dihiasi dengan pepohonan dan bunga-bunga yang eksotis.
Selain Istana Al-Mansur Baghdad juga memiliki berbagai negara tempat ibadah, seperti Masjid Al-Mustansiriyah yang menjadi salah satu masjid terbesar dan paling indah di dunia pada saat itu.
BACA JUGA:5 Kampus Terbaik di Surabaya, Bisa Tebak UNAIR Nomor Berapa?
Masjid ini memiliki kubah berlapis emas lantai yang dihiasi dengan mozaik, dan gerbang yang diukir dengan motif-motif artistik.
Masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan keilmuan, di mana sarjana dan pemikir Islam berkumpul untuk berdiskusi dan berdebat.
Baghdad juga menjadi pusat perdagangan yang ramai dengan pasar-pasar yang menjual berbagai barang dari berbagai penjuru dunia.
Pelabuhan di Sungai Tigris memfasilitasi perdagangan, dengan negara-negara di Timur Tengah Asia Tengah dan Asia Selatan.
BACA JUGA:4 Daerah Terkaya di Sumatera Selatan, Dikira Palembang Juaranya, Ternyata Kabupaten Ini