Bahkan kita bisa menyalahkan sesuatu, dan kita merasa apa yang kita sampaikan adalah benar.
Hal itu berarti kita selalu berusaha untuk selalu benar sepanjang waktu.
Kenginan kita untuk mendapatkan kebenaran, membutuhkan persyaratan yakni butuh sebuah ketersinggungan.
BACA JUGA:Harganya Rp 136 Jutaan, Suzuki Ignis City Car Pas untuk Keluarga di Perkotaan
BACA JUGA:Alhamdulillah, BLT Rp3.600.000 Disalurkan Minggu Depan, Begini Cara Dapatnya!
Kenapa?
Karena di dalam sebuah ketersinggungan, maka pada saat itu kita bisa melihat mana yang benar dan mana yang salah.
Misalnya ketika ada sesuatu di media sosial yang membuat kita tidak setuju dengan kondisi yang ada di media sosial, maka kondisi tersebut terjadi ketertasinggungan, yang membuat kita bersikap, dan mengutarakan kebenaran versi kita.
Hati-hati dengan prilaku yang berusaha untuk menjadi orang yang selalu berpendapat benar, dengan menganopsi ketersinggungan sebagai lifestyle kita.
BACA JUGA:Cari Mobil Keluarga Terjangkau? Honda Mobilio Pilihan Tepat, Harganya Dibawah Rp200 Jutaan
BACA JUGA:5 Mobil Suzuki Ini Ramah Lingkungan, Harganya Tak Bikin Kantong Bolong
Karena itu sebenarnya sebuah ilusi yang kita ciptakan, dimana seolah-olah ketika orang lain salah dan kita benar.
Ilusi itu bisa jadi candu gaya baru yakni penghakiman terhadap orang lain.
Menghakimi seseorang bukan cara yang tepat untuk menunjukkan prilaku yang baik dari kita.
Akan lebih baik kita menjadi orang baik yang bermanfaat bagi orang lain.