Rasa manis dan sedikit pedas dari pindang ini juga dilengkapi dengan sambal kacang, lalapan dan kerupuk.
Berbeda dengan pindang ikan Palembang yang biasanya dilengkapi dengan berbagai lalapan plus sambal pedas yang tidak boleh ketinggalan.
Dulunya, nasi pindang di Kabupaten Kudus menjadi santapan favorit para bangsawan dan penjajah kolonial Belanda.
BACA JUGA:KEREN! Bupati Iskandar Ngaji Bareng Gus Miftah di Kecamatan Sungai Menang
Sebelum adanya restoran dan rumah makan, penjualan nasi pindang dilakukan secara berkeliling dengan memikul keranjang.
Banyak sekali dijumpai penjual nasi pindang di berbagai sudut Kabupaten Kudus, salah satunya dijumpai di Pusat Kuliner Simpang Tujuh dan Taman Bojana. *