BACA JUGA:Asal Usul Nama Laksan, Makanan Khas Palembang Bercita Rasa Dahsyat, Benarkah dari Bahasa Inggris?
2. Bahasa Palembang
Bahasa ini sangat dominan di daerah pasar atau pusat perkotaan, karena kampung sekitar pusat kota tidak sedikit yang menggunakan bahasa Palembang ini sebagai bahasa komunikasi sehari-hari.
Para pendatang dari wilayah Sumatera Selatan lainnya juga biasanya berkomunikasi dalam bahasa Palembang dengan penduduk asli.
Juga pendatang suku luar Sumsel yang berbahasa Indonesia, biasanya juga lalu bercakap dengan bahasa Palembang ini.
Beberapa intelektual penggiat bahasa Besemah mulai banyak menyarankan untuk tidak bercakap dalam bahasa ini, lebih baik memakai bahasa Besemah saja atau Bahasa Indonesia sekalian saat berbicara dengan para pendatang.
Pemakai bahasa ini banyak terdapat di Kecamatan Pagaralam Utara dan Pagaralam Selatan seperti kawasan Jalan Gunung, Pasar Pagaralam, dan sekitarnya. Sedangkan di kecamatan-kecamatan Dempo tidak begitu banyak.
3. Bahasa Jawa
Penutur bahasa Jawa di Pagaralam cukup besar. Masyarakat keturunan Jawa jumlahnya sangat signifikan di Pagaralam.
Menurut perkiraan kasar bisa mencapai 30-35 % jumlah penduduk. Hampir mendekati jumlah suku Besemah, meskipun banyak juga mereka yang tidak lagi berkomunikasi sehari-hari dalam bahasa Jawa.
Tetapi di kampung-kampung tradisional Jawa meskipun di tengah perkotaan warganya masih berkomunikasi memakai bahasa Jawa.
BACA JUGA:10 Negara dengan Bahasa Terbanyak di Dunia, Indonesia Termasuk?
Setiap kecamatan penutur bahasa Jawa ini ada saja wilayah mereka seperti Kampung Jagalan, Purwosari, Talang Jawa, Sukorejo, Sidorejo dan lain-lain yang ada di tengah perkotaan adalah wilayah bahasa ini.
Di kawasan Gunung Dempo baik Kelurahan Dempo Makmur atau Kelurahan Gunung Dempo adalah kawasan yang sangat kental nuansa Jawanya.
Bahkan di kecamatan-kecamatan di pelosok Dempo Utara, Tengah, dan Selatan banyak juga perkampungan yang mayoritas suku Jawa ini.