Mengenal Tradisi Perang Pandan di Bali, Ternyata Wujud Penghormatan Dewa Pejuang

Minggu 01-10-2023,21:51 WIB
Reporter : Zannuba Chavilla Andjari
Editor : Ella Sulistiana

BACA JUGA:Dinobatkan jadi Warisan Budaya Tak Benda, Mendoan Khas Purwokerto Populer ke Pelosok Negeri

Meski peserta kadang mengalami pendarahan atau luka akibat daun pandan yang berduri.

Namun mereka tidak menunjukkan tanda-tanda kesakitan atau kemarahan terhadap lawannya setelah ritual selesai.

Tradisi Perang Pandan sudah ada sejak zaman nenek moyang Bali dan tetap eksis hingga saat ini.

Menurut cerita rakyatnya dahulu daerah Tenganan diperintah oleh seorang raja kejam, bernama Maya Denawa yang menganggap dirinya sebagai dewa, dan melarang perempuan saat upacara adat.

BACA JUGA:Indah dan Mahal! Inilah 5 Tanaman Langka di Indonesia Bahkan di Dunia, Penasaran?

BACA JUGA:4 Jenis Mawar Cantik yang Bisa Jadi Koleksi Tanaman Hias Kamu di Rumah, Nomor 2 Paling Indah

Hal ini membuat para dewa sangat marah sehingga Dewa Indra memilih melawan dan mengalahkan Maya Denawa.

Oleh karena itu, pertarungan hebat ini diperingati melalui ritual Perang Pandan, yang merupakan ritual massal kedewasaan dan semata-mata dipersembahkan kepada dewa langit Hindu, yaitu Dewa Indra.*


Kategori :