PALPRES.COM - Salah satu proyek strategis nasional yang dicanangkan pemerintah pusat adalah Smelter Bantaeng.
Proyek ini merupakan tempat pengolahan nikel terbesar di wilayah Sulawesi Selatan.
Saat ini, proyek Smelter Bantaeng yang dibangun di atas lahan seluas 3.000 hektar ini telah beroperasi.
Pembangunan Smelter Bantaeng di Sulawesi Selatan ini sumber pendanaannya tidak menggunakan dana APBN atau APBD.
BACA JUGA:Singa Tua! Walau Bekas Mobil Bergaya Khas Prancis Ini Tangguh di Jalan Raya
BACA JUGA:Si Paling Hedon! Ini 6 Fakta Menarik Tentang Generasi Z, Apa Aja Ya?
Sebab, pendanaan Smelter Bantaeng di Sulawesi Selatan in menggunakan dana dari pihak swasta.
Investasi yang dilakukan oleh pihak swasta, terutama PT Huadi Nickel Alloy yang menjadi penanggung jawab smelter tersebut.
Pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, yang disampaikan Plt Gubernur Sulawesi Selatan menyatakan menarik tenaga kerja lokal dan memanfaatkan lingkungan sekitar.
Menurutnya, komunikasi yang dibangun antara warga dan investor sangatlah penting.
BACA JUGA:Ciri-Ciri dan Tuah Perkutut Noroyono yang Diincar Para Presiden
BACA JUGA:7 Ciri-ciri Saraf Terjepit yang Sering Diabaikan, Nomor 5 Ada Sensasi Rasa Terbakar
Hal ini bertujuan agar masyarakat setempat bisa mendapatkan manfaat dengan adanya perusahaan tersebut.
Plt Gubernur Sulawesi Selatan juga menegaskan terkait adanya komunikasi sinergitas ini adalan untuk menanggulangi apabila terdapat adanya isu lingkungan dan sosial terkait pembangunan smelter tersebut.
Walaupun pada pelaksaannya tidak mungkin tidak ada kerusakan lingkungan di setiap pendirian tambang smelter nikel tersebut.