PALEMBANG, PALPRES.COM - Memiliki banyak bulu putih di sekujur tubuhnya, burung perkutut ini telah lama dianggap sebagai pembawa sial oleh sebagian masyarakat.
Burung perkutut selain memiliki kicauan yang indah, juga dipercayai memiliki keistimewaan dalam hal membawa keberuntungan bagi yang memeliharanya.
Dalam tradisi masyarakat Jawa burung perkutut menjadi salah satu simbol kesempurnaan seorang laki-laki yang sudah mapan.
Tidak berhenti di sana saja, burung perkutut juga disimbolkan sebagai pencipta ketentraman batin bagi pemiliknya.
BACA JUGA:Burung Perkutut Penjaga Keselamatan Hidup dan Akhirat Pemiliknya, Ini Ciri-cirinya
BACA JUGA:Pemula Wajib Tahu! Ini 5 Cara Memilih Perkutut Katuranggan Terbaik
Melalui keanggungan suaranya yang merdu membuat kita merasa tenang, teduh serta membawa kebahagiaan, seolah-olah dapat menghubungkan para penikmatnya dengan alam semesta secara langsung.
Namun tidak semua jenis perkutut bisa membawa kebaikan dan kebahagiaan, terdapat juga jenis burung perkutut yang diyakakini pembawa sial.
Salah satunya perkutut pembawa sial adalah Burung perkutut Bromo Kukup.
Meskipun burung perkutut jenis Bromo Kukup menjadi salah satu varian unik di dunia perkicauan burung serta memiliki penampilan fisik yang menarik.
BACA JUGA:Inilah Perkutut Peliharaan Para Raja Jawa, Kenali Ciri-cirinya, Jangan Ragu Pelihara!
Ternyata perkutut jenis ini dianggap pembawa malapetaka, sehingga banyak yang tidak merekomendasikan untuk memelihara burung ini.
Burung perkutut Bromo Kukup memang memiliki pesona tersendiri, tetapi beredar mitos dan kepercayaan bahwa memelihara burung ini dapat membawa sial atau malapetaka bagi pemiliknya.
Namun, apa yang sebenarnya membuat perkutut Bromo Kukup dianggap sebagai burung pembawa sial?