Di tengah desa terdapat bangunan yang disebut Bhaga dan Ngadu, Ngadu melambangkan nenek moyang laki-laki dan Bhaga melambangkan nenek moyang perempuan.
Pengalaman menyelami kekayaan budaya Kampung Adat Bena tentunya menambah wawasan dan apresiasi kita terhadap warisan budaya bangsa.
Bukan itu saja, dengan mengenal dan memahami kearifan lokal yang ada, kita sebagai generasi penerus bisa turut serta melestarikan budaya-budaya yang kaya tersebut di masa depan yang lebih baik lagi.
Anda disarankan untuk mengajak keluarga, teman atau pasangan untuk bersama-sama mengekplorasi keunikan dan keindahan Kampung Adat Bena.
BACA JUGA:Jalankan 4 Kategori Ini, Kabupaten Muba Terima Dana Insentif Fiskal Sebesar Rp 23,8 Miliar
Lokasinya yang terpencil, kita memerlukan persiapan akomodasi dan transportasi dengan baik sebelum mengunjungi Kampung Adat Bena.
Sejumlah hotel dan penginapan tersedia di sekitar Bajawa, ibukota Kabupaten Ngada, yang berjarak sekitar 16 kilometer dari kampung ini.
Pilihan transportasi menuju perkampungan ini bisa menggunakan kendaraan pribadi maupun menyewa mobil dari Bajawa.
Ketika berkunjung ke Kampung Adat Bena, pastikan untuk menghormati adat dan budaya setempat.
Sebab itulah, sebelum memasuki perkampungan, pendamping lokal atau pemandu akan menjelaskan tentang aturan yang perlu diikuti pengunjung, seperti cara berpakaian, berbicara dan berinteraksi dengan penduduk kampung.
Selama menjelajahi kampung, jangan segan untuk berbincang dan bertukar pikiran dengan para tetau adat disana.
Keterbukaan anda bakal membuat pengalaman wisata menjadi lebih berkesan dan bermakna.
Usai mengunjungi Kampung Adat Bena, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi destinasi wisata lain di sekitar Flores.
BACA JUGA:Ternyata 5 Makanan Ini Tidak Boleh Dimakan Sebelum Tidur, Mengapa ya?
Sejumlah objek wisata menarik tersedia, mulai dari Danau Kelimutu dengan tiga warna yang memukau, Gunung Inerie yang menjulang tinggi hingga Pulau Komodo yang terkenal dengan satwa Komodo dan keindahan bawah lautnya.