Aesan gede sendiri berasal dari kata aesan yang berarti hiasan dan gede yang berarti kebesaran, jadi kalau kita simpulkan pakaian adat aesan gede merupakan hiasan atau pakaian kebesaran.
Aesan gede merupakan pakaian yang berasal dari kerajaan besar Sriwijaya yang didominasi oleh warna merah dengan benang emas berbahan dasar kain songket.
Kain songket yang digunakan memiliki ciri khas berwarna keemasan yang sesuai dengan julukan Sumatera sebagai swarnadwipa yang berarti pulau emas.
Terdapat beberapa motif yang digunakan, seperti motif bermacam bunga.
Setiap motif tersebut memiliki makna masing-masing, seperti :
• Motif bunga mawar, memiliki makna sebagai penawar atau menjauhkan marabahaya.
• Motif bunga tanjung, memiliki makna sebagai motif yang melambangkan keramahan.
• Motif bunga melati, memiliki makna yang melambangkan kesucian, keagungan dan sopan santun.
• Motif pucuk rebung, memiliki makna yang melambangkan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Pada pengantin pria, bagian kepala dipasang penutup kepala berupa mahkota yang bernama kesuun.
Mahkota tersebut berhiaskan melati dan tebeng malu diatasnya.
Pada bagian badan terdapat aksesoris berupa kalung kebo munggah dan slempang sawir, pada bagian lengan digunakan berbagai gelang seperti gelang gepeng dan gelang sempuru.
Untuk bawahan pengantin pria menggunakan celano sutra, sebuah celana yang terbuat dari sutra dengan motif ukel.
Tidak lupa dengan alas kaki khas yang bernama canela.
Pada pengantin wanita, terbagi dari bagian kepala, badan, tangan dan kaki. Pada bagian kepala terdapat bungi rampai, gandik, gelung malang, tebeng malu, kesuhan, dan kelapo standan.