Sekaligus disertai doa agar bayi itu dijauhkan dari bisikan syetan yang bisa menjerumuskan kepada perbuatan durjana yang paling dalam.
Imran dan Hanna tidak sekedar mencukupkan harapan pada sebuah doa yang dibangun ketika bayinya baru lahir dengan cita-cita yang teramat tinggi.
Namun keduanya kompak menyiapkan tempat terbaik bagaimana Hanna bisa menyiapkan anak perempunnya, Maryam, agar konsentrasi bisa mendekat kepada Allah.
BACA JUGA:Ceramah Ustadz Adi Hidayat: Jangan Tangisi Sesuatu yang Tak Abadi
BACA JUGA:Ceramah Ustadz Adi Hidayat: Mau Cepat Kaya, Hanya Lakukan Ini!
Lalu dibangunkanlah mihrob yang menjadi tempat tinggal Maryam.
Tidak hanya membangunkan mihrob, Imran dan Hanna punya pemikiran bahwa untuk mendekatkan diri kepada Allah, Maryam haruslah punya seorang guru atau Murobbi yang baik agar bisa membimbingnya mendekatkan diri kepada Allah.
Maka dipilihlah orang paling pintar, bijak, sholeh di zamannya, yakni Nabi Zakaria AS.
Pernah tahukah Anda?
BACA JUGA:Apa yang Disukai Nabi Muhammad Saat Bulan Muharram? Simak Penjelasan Ustad Adi Hidayat
BACA JUGA:Bukan Maksiat yang Mengundang Musibah di Suatu Daerah, Tapi Ini Kata Ustad Adi Hidayat
Ketika sesuatu sudah direncanakan, cita-cita sudah dibangun, nama disematkan, doa dilantunkan, tempat sudah disiapkan, pembimbing diadakan, petunjuk sudah dimintakan kepada Allah.
Apa jawaban dari semua itu?
Allah langsung menerima semua ikhtiar Imran dan Hanna, mengambil alih seluruh tarbiyah, memberikan rezeki untuk Maryam makan.
Bila Allah sudah menjaga seorang hamba maka tidak ada satu orang pun yang bisa menyaingi perhatian dan penjagaan dari Allah SWT.
BACA JUGA:Ustad Adi Hidayat Berikan Adab Berdoa Agar Doa Cepat Terkabul, Begini Caranya!