Mengenal Ibnu Sina, Bapak Kedokteran Dunia, Karyanya Masih Relevan Hingga Kini

Minggu 19-11-2023,14:22 WIB
Reporter : Apriansyah
Editor : Citra Utama

"Kitab Al-Qanun" membentuk dasar prinsip-prinsip medis yang masih digunakan hingga saat ini.

Selain dalam bidang kedokteran, Ibnu Sina juga berkontribusi dalam filsafat. 

Salah satu karya filsafatnya yang terkenal adalah "kitab Asy-Syifa" (Buku Penyembuhan), yang membahas berbagai topik filsafat seperti ontologi, epistemologi, dan etika.

Dia mengembangkan gagasan tentang eksistensi dan sifat-sifat Tuhan, serta membahas hubungan antara akal, keyakinan, dan kebenaran.

BACA JUGA:4 Fakta Menarik dan Unik Museum Tamam Prasasti Jakarta, Ternyata Bekas Kuburan Ratusan Orang Belanda
Ibnu Sina juga membuat kontribusi penting dalam bidang matematika dan astronomi. 

Ia mengembangkan metode matematika untuk menghitung pergerakan planet, menerjemahkan dan menggabungkan pengetahuan kuno dengan penemuannya sendiri.

Warisan Ibnu Sina tidak hanya berdampak di dunia Islam, tetapi juga di Eropa pada Abad Pertengahan. 

Karya-karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan digunakan sebagai dasar pengetahuan medis dan filsafat. 

Dia juga diakui sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah pemikiran dan intelektualitas manusia.

Ibnu Sina meninggal pada tahun 1037 M di Hamadan, Iran. 

Peninggalannya masih dihormati dan dipelajari hingga saat ini karena ia merupakan figur yang memadukan banyak bidang ilmu, menyumbangkan pemikiran cemerlang, dan meninggalkan warisan ilmiah yang berdampak besar dalam sejarah peradaban manusia.

 

Cerdas Sejak Usia Dini

Ibnu Sina menunjukkan kecerdasannya sejak usia dini. 

Dia mulai belajar matematika pada usia 10 tahun dan pada usia 14 tahun, dia telah menguasai berbagai ilmu di bidang kedokteran dan filsafat.

Ibnu Sina belajar dari gurunya sendiri dan dia terus berkembang dalam pengetahuan dan pemahamannya seiring berjalannya waktu.

Kategori :