Ada beberapa kondisi pasien yang tidak dianjurkan menjalani veneer gigi, yakni:
- Menderita penyakit gusi
- Memiliki enamel gigi yang sudah tergerus sehingga tidak bisa dipasang veneer
- Memiliki gigi rapuh akibat pembusukan, patah, atau adanya tambalan gigi yang cukup besar
- Memiliki kebiasaan menggesekkan gigi atas dan bawah (bruxism)
Veneer juga dapat mengalami kerusakan, seperti retak atau patah.
Apabila rusak, veneer tidak dapat diperbaiki kembali.
Kalau kamu ingin memutihkan gigi, disarankan untuk melakukannya sebelum prosedur veneer gigi.
Soalnya, warna veneer tidak dapat diubah setelah terpasang pada gigi.
Penting untuk memastikan warna veneer sesuai dengan warna gigi lainnya sebelum dipasang.
Tetap ada risiko veneer terlepas dari gigi, meski itu jarang terjadi.
Oleh karena itu, kalau kamu sudah memakai veneer, jangan menggigit kuku atau benda keras, seperti pensil dan es batu.
Sebelum Memasang Veneer Gigi
Sebelum memasang veneer, terlebih dahulu dokter gigi mengevaluasi kondisi gigi dan mulut pasien.
Ini dimaksudkan untuk memastikan tidak ada tanda-tanda penyakit gigi atau gusi, seperti gigi berlubang, radang gusi, perdarahan gusi, atau penyakit akar gigi (pulpitis atau polip pulpa).