JAKARTA, PALPRES.COM - Jahe merupakan umbi-umbian atau rempah-rempah, yang menjadi bahan makanan dan juga bahan untuk membuat obat.
Dulu jahe, temulawak, dan umbi-umbian lainnya dipercaya memiliki khasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit, seperti nyeri lambung, sakit kepala, ataupun luka di kaki.
Dokter Boby di Chanel SKWAD Health di YouTube menjelaskan, bahwa jahe juga menjadi bahan makanan, karena memiliki rasa pedas.
Ras pedas pada jahe disebabkan adanya senyawa keton.
BACA JUGA:BLT El Nino Cair Dobel BPNT Sembako Tahap 4 Rp600.000 di Kantor Pos, Ini Jadwalnya!
BACA JUGA:Undangan Pos Siap, BLT El Nino Besok Cair Langsung 2 Bulan, Simak 6 Hal Ini Jelang Pencairan!
Jahe dapat mengatasi masalah pada lambung dan usus.
Salah satu manfaat jahe dapat mengatasi morning sickness, mual, muntah, dan bisa mengatasi masalah nyeri, dan pusing.
Lantas ada pertanyaan, apakah benar jahe dapat mengatasi kanker?
Jahe masuk kategori herbal dan dari segi medis, herbal itu memang belum diketahui khasiatnya.
BACA JUGA:Bocoran dari PT Pos Indonesia, BLT El Nino Cair di Tanggal Ini, KPM PKH Dapat Nggak?
BACA JUGA:KABAR GEMBIRA, Bansos Barang Senilai Rp500 Ribu Dibagikan Mulai Hari Ini, Cek Daftar Penerimanya
Namun di beberapa penelitian, jahe dipercaya bisa mengurangi jumlah sel-sel kanker dalam tubuh, walaupun penelitian yang tetapnya belum ada.
Untuk memastikan sel kanker itu benar-berkurang, maka kita harus cek kembali ke dokter.
“Namun sampai saat ini di dunia medis, kita belum menggunakan jahet untuk mengatasi kanker,”’ tutur Dokter Boby.