Selain itu melihat dari interest coverage ratio (sebesar 10,3x) serta rasio hutang terhadap modal (sebesar 0,5x) maka PGN masih dalam kondisi likuiditas yang sehat.
“Bilamana ke depan dibutuhkan pembiayaan eksternal maka kesempatan itu masih terbuka untuk kami,” lanjutnya.
Selanjutnya dalam belanja modal sudah terealisir sebesar USD 132 juta, dengan pemakaiannya 57% untuk usaha hilir beserta lainnya dan selebihnya untuk kebutuhan usaha dibidang hulu.
Beberapa proyek yang menyerap pemakaian modal tersebut diantaranya adalah gasifikasi kilang minyak Pertamina melalui Pipa Gas Senipah-Balikpapan, jaringan gas kota (jargas) dan revitalisasi terminal LNG Arun.
Pipa Senipah-Balikpapan telah terpasang ±76 km dari target ±78 km.
Proyek ini merupakan bagian kontribusi sinergi PGN di Pertamina dalam mendukung kegiatan operasi Refinary Unit V Balikpapan.
Pipa yang akan dibangun memiliki diameter 20 inchi dan dimulai sejak 2022.
Sebagai dukungan terhadap Pemerintah menjalankan proyek strategis nasional.
Pembangunan jargas yang dibiayai PGN telah dilaksanakan di 37 kota/kabupaten dengan berbagai moda transportasi.
Pembangunan yang telah terselesaikan sebanyak 102.354 sambungan rumah.
Upaya revitalisasi aset Terminal LNG Arun dilaksanakan sehubungan upaya menangkap potensi pasar LNG Asia yang sangat menarik.
Tangki yang tidak teroptimalkan akan dimodifikasi sehingga kapasitas dengan desain 127.000 m3 dapat beroperasi kembali ke depannya.
Adapun proyek ini sekarang dalam tahap mencari mitra kerja untuk pekerjaan EPC.