Selanjutnya Astrid menjelaskan bahwa bertambahnya kegiatan secara daring membuat risiko penyalahgunaan data pribadi menjadi semakin besar.
BACA JUGA:Upskilling dan Reskilling jadi Langkah Strategis Siapkan Talenta Digital Lebih Kompeten
BACA JUGA:Review Samsung Galaxy A33 5G, HP 4 Jutaan dengan Banyak Fitur Menggoda
"Kebocoran data dapat terjadi meski sudah dilakukan maintenance agar keamanan data terjamin kerahasiaannya,"jelasnya.
Sumiati juga mengemukakan jika bentuk serangan di dunia siber juga makin beragam bukan hanya serangan teknis, tetapi juga serangan ke personal secara sosial dan mengeksploitasi isu sensitif di masyarakat.
Terkini para pelaku kejahatan siber juga terus memanfaatkan perkembangan teknologi digital yang ada untuk membentuk modus kejahatan baru.
"Seperti kasus pencurian data menggunakan file berjenis Application Package File atau APK berkedok undangan pernikahan maupun dengan memanfaatkan fasilitas di platform media sosial yang berpotensi menyebabkan terjadinya penipuan atau pencurian data pribadi," papar Astrid.
BACA JUGA:Sony Electronics Rampungkan Uji Coba Teknologi Pembuktian Keaslian Foto
BACA JUGA:Kominfo Beri Peringatan, Bahaya Deepfake Bagi Kaum Melek Teknologi
Forum diskusi menghadirkan narasumber pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom Alfons Tanujaya dan Influencer yang juga penyanyi asal Papua Michael Jakarimilen.
Alfons mengungkap jika kini Data adalah "new oil" yang merupakan komoditas yang sangat berharga di muka bumi.
"Kita hari ini takut dengan begal, tapi hari-hari ini yang lebih menakutkan itu begal digital," ungkap Alfons.
Selanjutnya ia menerangkan perbedaan antara di ramponk dan diretas.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Hp Harga Rp1 Jutaan, Spek Gahar Kualitas Mumpuni, Cek Keunggulannya Disni!
"Dirampok cuma sendiri yang jadi korban, tapi kalau diretas korbanya orang-orang di sekitar kita, seperti kasus undangan pernikahan tadi," papar Alfons.
Menurutnya, teknologi AI (Artificial Intellegence) atau Kecerdasan Buatan memungkin pelaku kejahatan melakukan aksinya dengan memanfaatkan data pribadi.