PALEMBANG, PALPRES.COM- Ibu Kota Nusantara (IKN) mengangkat konsep pembangunan Indonesia-sentris.
Visi IKN sebagai smart forest city menjadi panduan dalam pembangunan IKN Nusantara.
“Indonesia perlu keadilan ekonomi, sekali lagi ada 17 ribu pulau, bukan hanya satu pulau. Perlu kesetaraan pembangunan, perlu pemerataan pembangunan. Ini yang ingin kita hadirkan yaitu dengan membangun Ibu Kota Nusantara,” ucap Presiden RI Joko Widodo, belum lama ini.
IKN merupakan wujud perubahan peradaban Indonesia dengan menghadirkan konsep pembangunan Indonesia-sentris.
BACA JUGA:Penantian 11 Tahun Berbuah Manis, Bandara Termegah di Jawa Timur Siap Beroperasi Akhir Tahun 2023
Melalui pembangunan IKN, pembangunan dan angka perekonomian daerah yang tinggi nantinya tidak lagi hanya terpusat di Pulau Jawa.
Dia menjelaskan pembangunan infrastruktur IKN Nusantara dilaksanakan secara bertahap dengan mengusung dan tetap memperhatikan aspek lingkungan.
IKN Nusantara memiliki 70 persen area hijau, 80 persen transportasi publik, dan pengurangan suhu 2 derajat.
Jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya di Kompleks IKN diprediksi hanya membutuhkan waktu 10 menit, sehingga IKN akan menjadi kota inklusif, terbuka, dan ramah bagi seluruh kalangan masyarakat untuk hidup berdampingan.
Lahan yang digunakan dalam pembangunan IKN saat ini, kata Presiden, merupakan hutan produksi monokultur dengan satu jenis pohon.
Yaitu pohon eukaliptus yang ditebang setiap enam sampai tujuh tahun sekali.
“Itu hutan produksi yang setiap enam tahun, tujuh tahun ditebang. Ini yang kita ingin kembalikan. Justru nantinya (kita) ingin jadi hutan heterogen dengan pohon asli dan endemik dari Kalimantan, sehingga kita harapkan nanti menjadi hutan hujan tropis lagi, tropical rain forest lagi di Kalimantan,” lanjutnya.
Presiden juga menjelaskan bahwa sumber energi di IKN nantinya berasal dari energi terbarukan atau renewable energy.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Umumkan Jadwal Pencairan BLT El Nino Rp400.000, Cek Daftar Penerimanya