Kisah Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis yang Mengusai Eropa 1803 Sampai 1815

Selasa 05-12-2023,20:01 WIB
Reporter : Apriansyah
Editor : Citra Utama

Ia menghadapi berbagai tantangan dan perlawanan dari negara-negara lain di Eropa.

Pada tahun 1812, ia melancarkan serangan terhadap Rusia yang berakhir dengan kegagalan besar. 

Pasukannya mengalami kekalahan telak dan nyaris hancur. 

Setelah itu, pasukan-pasukan sekutu yang dipimpin oleh Inggris, Rusia, dan Prusia mulai mengambil inisiatif untuk mengalahkannya. 

Napoleon akhirnya diusir dari kekuasaan pada tahun 1814 dan diasingkan ke Pulau Elba.

Namun, Napoleon tidak menyerah begitu saja. 

Ia melarikan diri dari Pulau Elba pada tahun 1815 dan kembali ke Prancis. 

Ia berhasil membangun pasukan dan mendapatkan dukungan dari rakyat Prancis. 

Periode ini dikenal sebagai "100 Hari" yang berakhir dengan kekalahan Napoleon dalam Pertempuran Waterloo pada tanggal 18 Juni 1815. 

Setelah itu, ia diasingkan sekali lagi, kali ini ke Pulau Saint Helena di Samudra Atlantik, di mana ia meninggal dunia pada tanggal 5 Mei 1821.

Setelah mengambil alih kekuasaan di Prancis, Napoleon menerapkan serangkaian reformasi untuk mengonsolidasi dan memperkuat kekuasaannya.

Ia menyetujui Konkordat dengan Gereja Katolik Roma pada tahun 1801, yang mengakhiri pertikaian antara pemerintah Prancis dan Gereja, dan memastikan dukungan loyalitas gereja terhadap rezim Napoleon.

Napoleon juga meluncurkan serangkaian reformasi hukum yang dikenal sebagai Kode Napoleon. 

Ini merupakan kode hukum yang menyatukan dan menyederhanakan sistem hukum di Prancis, serta memegang peranan penting dalam pengembangan hukum sipil modern di banyak negara.

Selama masa pemerintahannya, Napoleon juga giat dalam upaya memodernisasi Prancis.

Ia menggencarkan pembangunan infrastruktur seperti jalan raya, kanal, dan jembatan, serta mendorong perkembangan industri dan perdagangan. 

Kategori :