3. Struktur sayap dan otot-otot
BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah dengan Biaya Termahal di Indonesia, Ada yang Capai Rp800 Juta
Sayap ayam memiliki struktur yang berbeda dengan sayap burung terbang lainnya.
Sayap ayam lebih pendek, serta tulang dan ototnya tidak cukup kuat untuk memberikan dorongan yang dibutuhkan saat terbang.
Ayam lebih mengembangkan otot-otot kaki dan dadanya yang kuat untuk keperluan bertahan hidup di darat.
4. Adaptasi lingkungan
Ayam telah mengadaptasi diri dengan baik di lingkungan darat, khususnya hutan rimba, padang rumput, dan lingkungan manusia.
Mereka bisa berlari dengan cepat, mencari makanan, dan mencari tempat berlindung di permukaan tanah.
Karena itu, mereka tidak memiliki kebutuhan yang sama untuk terbang seperti burung-burung lainnya.
5. Perubahan genetik
Selama proses domestikasi, manusia telah memilih ayam dengan karakteristik tertentu, termasuk kehilangan kemampuan terbang.
Ayam yang memiliki kecenderungan untuk terbang cenderung sulit dijinakkan dan sulit dikendalikan dalam pengaturan peternakan.
Oleh karena itu, manusia menyukai ayam yang lebih mudah dikendalikan di darat daripada yang bisa terbang.