JAKARTA, PALPRES.COM- PT Pertamina Hulu Rokan Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina, menggelar kegiatan puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5.
Dengan mengusung High Five - Energizing the Nation, di kantor pusat PHR di Jakarta dan seluruh wilayah operasi PHR.
Dalam puncak perayaan itu, Pertamina Hulu Rokan memiliki Agenda besar untuk tahun 2024 mendatang.
Direktur Utama Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan ucapan selamat kepada PHR dan berharap perusahaan dapat terus menjadi tulang punggung produksi migas nasional.
BACA JUGA:Bukti Pencapaian Terbaik Pertamina Hulu Rokan, Kembali Tajak Sumur ke 1.000, Ini Lokasinya
“Selamat ulang tahun ke-5 kepada Pertamina Hulu Rokan.
Saya berharap Pertamina Hulu Rokan dapat terus berinovasi dan meningkatkan produksi migas dengan andal dan selamat demi mewujudkan kemandirian energi nasional,” ujar Nicke Widyawati.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan ucapan selamat dan memberikan apresiasi atas kinerja PHR selama lima tahun terakhir.
"Kami mencatat lebih dari 50 persen kegiatan pengeboran, pengembangan dari seluruh Indonesia itu dilakukan di PHR.
PHR menjadi andalan bagi hulu migas Indonesia.
Saat ini, produksi PHR di minyak adalah yang terbesar di Indonesia.” kata Dwi Soetjipto.
Dengan wilayah kerja seluas lebih 70 ribu km2 yang membentang di lima provinsi di Pulau Sumatra, PHR mampu membuktikan kinerja terbaik untuk menopang kebutuhan energi negeri, menyumbangkan sekitar 215 ribu barel setara minyak per hari, atau sekitar 35 persen dari total produksi minyak nasional.
“Untuk memperingati hari istimewa ini, kami mengusung semangat “High Five – Energizing the Nation” sebagai tanda perayaan ulang tahun ke-5 PHR, serta simbol kolaborasi para high performer yang berhasil mencatatkan high performance,” ujar Chalid Said Salim, Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan, saat berbicara dalam acara perayaan yang diselenggarakan di Hotel Raffles, Jakarta.
Atas nama Kementrian ESDM, Direktur Jenderal Minyak dan Gas juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi produksi dan penerimaan negara dari PHR.