PLTU Mulut Tambang di Sumatera Selatan Telan Investasi 1,68 Miliar USD, Terapkan Teknologi Khusus, Apa Itu?

Senin 01-01-2024,09:37 WIB
Reporter : Mujianto
Editor : Mujianto

PALEMBANG, PALPRES.COM - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) garapan PT Bukit Asam, secara resmi beroperasi.

Hal ini setelah meraih status Commercial Operation Date (COD) dari pihak PLN sejak Oktober 2023 lalu.

Pembangkit listrik yang kerap disebut PLTU Mulut Tambang ini dibangun di Desa Tanjung Lalang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Uniknya, pembangkut listrik yang menelan investasi senilai 1,68 miliar USD ini dilengkapi dengan teknologi khusus dalam pengoperasiannya.

BACA JUGA:Ajaib! Ini 7 Manfaat Minum Air Lemon Hangat di Pagi Hari, Ampuh Turunkan Berat Badan Dalam Sekejap

BACA JUGA:KUR 2024, Pemerintah Kucurkan Rp47,78 Triliun Untuk Pelaku UMKM, Siap-siap ya Guys!

Lantas, apa teknologi khusus tersebut dan apa efeknya bagi operasional PLTU batu bara ini? Mari simak ulasannya.

Pada dasarnya, PLTU Mulut Tambang (MT) Sumatera Selatan - 8 ini telah meraih lampu hijau operasi dari PLN sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Namun, pihaknya baru membeberkan perihal pengoperasian infrastruktur ini ke publik pada 2 November 2023.

Kabar tersebut merupakan kegembiraan, karena itu berarti kebutuhan listrik di wilayah Sumatera bakal semakin aman terkendali.

BACA JUGA:Kabar Terbaru, Regulasi Pinjaman KUR 2024 Akan Berubah, Benarkah? Simak Penjelasannya

BACA JUGA:Meningkatkan Kewibawaan Hingga Jadi Penglaris Dagangan, Batu Akik Ini Mencuri Perhatian Kolektor dan Pengusaha

Sebagai informasi, PLTU Tanjung Lalang ini dibangun oleh PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) bersama dengan PT Bukit Asam Tbk.

Ditambah lagi garapan infrastruktur penguat ketahanan energi nasional ini merupakan hasil gaetannya dengan emiten asal China bernama China Huadian Hongkong Company Ltd.

Adapun pembangkit listrik tenaga uap di Muara Enim ini diperkirakan bakan dapat pasokan sumber daya rutin hingga 5,4 juta ton batu bara setiap tahunnya.

Kategori :