BACA JUGA:Kisah Muhammad Bin Maslamah, Sahabat yang Cerdas dan Pemberani
Memang belum tentu masuk neraka, kalau masih banyak amal baiknya, dia masuk surga.
Tapi apa yang bisa menjamin, amal kita cukup untuk menutupi sifat bohong yang mungkin keluar.
Tanda amal yang diterima itu adalah ikhlas.
Bisakah dijamin berapa banyak keikhlasan yang sudah menyertai amalan kita sampai hari ini.
BACA JUGA:Kamu Lalai Menunaikan Sholat Jumat? Awas, Ini Akibatnya
Dari sekian banyak amal yang sudah kita kerjakan berapa banyak yang ikhlas.
Jadi kalau anda belum merasa yakin ikhlas, maka jangan berbuat maksiat.
Jadi ketika seseorang bebas berbohong, apalagi dia seorang pejabat, seakan-akan merasa punya kuasa, sehingga bisa melakukan apapun seenaknya dan berbohong seenaknya.
Maka hati-hati, musibah akan menanti orang tersebut dan ia akan celaka. Itu merupakan ketetapan dari ajaran agama Islam.
BACA JUGA:Kisah Sahabat Suhail Bin Amr, Sang Diplomat Ulung dari Suku Qurais
Belum lagi, amalan kebaikannya akan diambil, bila melakukan kebohongan.
Bila kebohongan dilakukan berkali-kali, maka bisa jadi amal kebaikannya justru tidak ada sama sekali.
Oleh karena itu, jadilah orang yang selalu jujur, sehingga bila dia seorang pemimpin, maka dia menjadi pemimpin yang disukai rakyatnya. *