Lebih lanjut, mengenai Jembatan Bahtera Sriwijaya sudah dalam tahapan penyelesaian studi kelayakan atau feasibility study (FS), dan sudah ada di Bappeda.
Rimso mengatakan, sebelumnya sudah ada beberapa investor yang datang, tapi tidak ada follow- up.
“Kita di sini, tentunya sangat konsen membantu pemerintah.
Grup kita ini siap menjadi investor, baik secara sistem ataupun Department of Transportation (DOT)-nya juga kita siap.
Sementara Itu, Pj Gubernur Suganda menjelaskan lebih jauh, terkait investor yang ditawarkan oleh Dirut PT Garuda Kopan Berjaya tersebut diketahui berasal dari China.
BACA JUGA:Redup 8 Tahun, Pemprov Jawa Barat Mulai Serius Garap Proyek LRT, Berapa Anggarannya?
Jika tawaran untuk pembangunan Jembatan Bahtera tersebut serius, maka kedua pihak akan kembali menjadwalkan pertemuan lanjutan.
"Yang pasti kami mendukung, karena, ketika jembatan itu dibangun, konektivitas antar wilayah jadi terbuka, inflasi bisa diatasi, semua bisa diatasi.
Tentunya semuanya akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat," katanya.
Disamping itu, dengan adanya jembatan tersebut nantinya, masyarakat akan lebih cepat, dan memangkas waktu dalam menghubungkan dua provinsi yang sudah lama terpisah ini.
BACA JUGA:Dananya Rp1,5 Triliun, Inilah Proyek Moda Transportasi Baru di Bogor Jawa Barat, Kapan Realisasinya?
Semoga saja mimpi besar itu dapat terwujud. *