Proyek Garapan Terbesar di Kawasan Timur Indonesia, Nilai Investasi Capai 12,5 Triliun Rupiah, Lokasi IKN?

Selasa 23-01-2024,01:32 WIB
Reporter : Firdaus
Editor : Firdaus

Mega proyek yang ada di kawasan timur Indonesia ini pun memfokuskan untuk jangka panjang dengan mentransformasikan usaha berbasis energi bersih dan ramah lingkungan.

Dilansir dari Institute for Essential Services Reform (IESR), industri kimia ternyata masuk ke dalam industri penghasil emisi yang cukup besar.

Menurut penghitungan IESR, emisi yang dihasilkan dari setiap ton amonia dapat melepaskan emisi karbon hingga 2,4 ton CO2.

Itu berarti pelepasan karbon tersebut dua kali lebih mengganda daripada industri baja mentah, bahkan empat kali lipat dari produksi semen.

BACA JUGA:Investasinya Rp9,2 Triliun, Proyek Kereta Api di Sulawesi Selatan Dinilai Lambat Selesai, Kapan Beroperasi?

Sehingga proyek dekarbonisasi ESSA ini menjadi salah satu upaya transformasi besar dari produk andalannya.

Salah satu proyek besar yang tengah digarap guna mewujudkan produk yang lebih berkelanjutan ini adalah adanya konversi fasilitas pabrik eksisting menuju produk amonia biru.

Proyek amonia biru telah dimulai sejak tahun lalu dengan menyelesaikan tahap pertama studinya.

Adapun sepanjang tahun 2024, ditargetkan studi kelayakan tahap kedua dapat dilaksanakan hingga akhirnya tahun berikutnya dapat mulai peluncuran produk.

BACA JUGA:Didatangi KPK, Inilah Proyek Jembatan Mangkrak di Kalimantan Timur, Rugikan Negara Rp186 Miliar, Benarkah?

Rencananya, komersialisasi produksi ditargetkan rampung di tahun 2027 dengan target pasar utamanya adalah Jepang.

Sebagai informasi tambahan, pabrik amonia yang berlokasi di daerah Banggai ini memiliki kapasitas produksi sebesar 700.000 metrik ton per tahun.

Produk senyawa kimia ini biasanya digunakan oleh industri pupuk, komponen bahan peledak, asam atau pun produk petrokima yang lainnya.

Terkait kinerja pabrik amonia per kuartal III tahun 2023 pada dasarnya menurun tetapi tidak signifikan, yaitu sebesar 539.720 metrik ton.

BACA JUGA:Dananya Capai Rp1 Triliun, Proyek Air Bersih di Yogyakarta Terdepak dari PSN, Kok Bisa?

Pada periode sebelumnya, fasilitas produksi senyawa kimia ini mampu menghasilkan 564.552 metrik ton amonia.

Kategori :