“Misalnya, Program Pertanian Terpadu Sistem Inovasi Sosial Kelompok Setaria, atau yang disingkat Tante Siska, telah berhasil meningkatkan taraf perekonomian petani melalui inovasi sosial pertanian.
Program ini berkaitan dengan dua target dalam Renstra IOG, yaitu meningkatkan multiplier effect bagi masyarakat sekitar industri hulu migas dan menjaga lingkungan berkelanjutan,” lanjut Wisnu.
Ajang Kutai Kartanegara CSR Award ke-4 kali ini diikuti 33 perusahaan dari sektor perkebunan dan kehutanan, migas dan pembangkit listrik, serta pertambangan.
Ajang ini bertujuan membangun sinergitas antara sektor pemerintah, masyarakat, dan perusahaan dalam upaya memberdayakan masyarakat melalui program CSR Perusahaan.
BACA JUGA:Pertamina Drilling Awards, Ajang Apresiasi atas Kinerja Perwira Sepanjang Tahun 2023
Sementara itu, Dony Indrawan, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia selaku induk perusahaan menjelaskan keyakinan perusahaan.
Untuk terus mengembangkan hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan pemerintah daerah demi mendukung keberlangsungan operasi hulu migas Perusahaan yang berperan penting dalam penyediaan energi bagi Indonesia.
“Penghargaan ini mencerminkan pengakuan pemerintah daerah atas peran positif keberadaan operasi PHSS dan PEP Sangasanga serta keberhasilan program CSR Perusahaan bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara,” pungkasnya.
PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) dan PEP Sangasanga adalah KKKS SKK Migas yang berada di bawah Subholding Upstream Regional 3 yang dinakhodai oleh PT Pertamina Hulu Indonesia.
BACA JUGA:Ini 7 Daerah di Riau Terdampak Banjir yang Masuk Wilayah Kerja Pertamina Hulu Rokan
PHSS dan PEP Sangasanga yang menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di Kalimantan Timur.
Bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya, keduanya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan.