Fitur Optical Image Stabilization (OIS) pada varian Pro juga menjanjikan gambar lebih stabil dan anti-blur.
Tetra 2Pixel yang tertanam pada kamera mampu menghasilkan gambar jernih dengan minimal noise, bahkan dalam kondisi pencahayaan minim.
Dukungan lensa 7P dengan Atomic Layer Deposition (ALD) di Redmi Note 13 Pro mengoptimalkan kinerja kamera untuk hasil gambar dengan minim flare atau kilatan cahaya, menciptakan pengalaman fotografi yang luar biasa.
Rendy Tonggo, Product Marketing Manager Xiaomi Indonesia, mengatakan, Redmi Note 13 series membawa banyak aspek.
Pengalaman level flagship yang diwujudkan pada spesifikasi kamera tinggi, desainnya lebih ergonomis, simplisitis dan ikonik, baterai pun tahan lama dan punya durabilitas yang baik.
"Yang jelas kami ingin membawa flagship level experience all around," kata Rendy saat sesi media briefing Redmi Note 13 series di Jakarta.
"Ketika mengambil foto, pengguna lebih banyak pakai kamera utama. Dengan menggunakan in-sensor zoom punya kamera utama yang lebih versatile. ketimbang kita pakai kamera yang lain. Saya rasa menggunakan ins-sensor itu lebih sering dipakai, lebih versatile dan lebih simple, itulah kenapa kami pakai in-sensor di Redmi Note 13 Pro series," papar Rendy.
Kualitas warna dinilai lebih konsisten.
Selain itu, penggunaan in-sensor juga membuat frame handphone jadi lebih enak digenggam ketimbang pakai kamera periskop.
"Jadi bodi tidak terlalu besar. Tapi kembali ke referensi pengguna, kalau saya pribadi lebih prefer yang lebih enak digenggam," pungkas Randy.
Bocoran Harga
Meskipun harga resmi belum diumumkan, laman GSMA melaporkan bahwa Redmi Note 13 Pro diperkirakan akan dibanderol mulai dari US$331,58 atau sekitar Rp5,1 juta.
Redmi Note 13 dihargai sekitar Rp4,2 juta, sementara Redmi Note 13 5G, berdasarkan informasi dari Amazon, memiliki harga yang sama, yaitu sekitar US$331,58 atau Rp5,1 juta.