Tapi dengan pertimbngan keseimbangan ekosistem, maka yang diutamakan adalah membangun terowongan bawah laut.
Tidak ada lagi tiang yang ditancapkan yang merusak ekosistem bawah laut.
Pemerintah disebut mau melindungi Bekantan yang diambang punah, besut, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Balikpapan.
Mengingat, Balikpapan juga adalah kawasan Mangrove yang harus dijaga dan kalau mau dibilang ini adalah teknologi terbaru dan pertama di Indonesia.
BACA JUGA:Sumatera Selatan Termasuk? Inilah 4 Jalan Tol dengan Terowongan Terpanjang di Indonesia
Tapi di dunia sudah ada beberapa kota yang menggunakan teknologi immersed sebagai pengganti jembatan.
Contoh penerapannya seperti di Fehmark di Eropa dan Geoje Busan di Korea Selatan.
Secara sederhana, teknologi Immersed Tunnel adalah terowongan yang terdiri dari beton yang berbentuk boks dengan panjang umumnya antara 1 sampai 1,5 kilometer dengan jalur yang bervariasi.
Balok-balok beton ini akan ditempatkan dengan cara ditenggelamkan di dalam air yang kemudian nanti akan terhubung dengan jalan yang ada di darat.
Kemudian, masing-masing komponenpun sudah dirakit dan dibawa menggunakan kapal tunda.
Lalu disetiap ujungnya disegel dengan sekat sampai akhirnya bisa melayang di atas air atau ditambahkan beban agar bisa tetap tenggelam.
Setelah terpasang, komponen balok kemudian disambungkan yang dilanjut dengan mengosongkan terowongan dan dibuat kedap air.
Teknologi ini memang biasanya digunakan di pembangunan penyeberangan jalan sungai, muara dan saluran laut atau pelabuhan.
Karena teknologi Immersed Tunnel tergolong baru, pemerintah lewat PT Hutama Karya menggandeng perusahaan konstruksi Korea Selatan Daewoo E&C.