Pertama adalah niat.
Niat dapat dilafalkan bersamaan saat menyiramkan air ke tubuh.
Kalau lupa bacaan niat, kamu bisa melafalkan niat mandi junub berikut dari NU Online.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."
Menurut pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya, niat mandi junub atau mandi wajib tidak selalu harus berbahasa Arab.
“Pakai bahasa Arab boleh, kalau tidak cukup ‘aku niat mandi besar’. Niatnya pakai bahasa Jawa juga boleh,” katanya.
Rukun kedua adalah meratakan air ke sekujur tubuh, termasuk rambut dan bulu-bulunya.
Bagian yang berambut atau berbulu dapat dibersihkan dengan air mengalir.
Jika tidak ada air, mandi junub boleh dapat dilakukan dengan tayamum. Wallahu a’lam.