Banyak jajanan tradisional yang terkait erat dengan tradisi dan budaya masyarakat setempat.
Selama bulan Ramadan, jajanan ini menjadi bagian dari perayaan dan ritual Ramadan yang telah dilakukan secara turun temurun.
Masyarakat melestarikan jajanan ini sebagai bagian dari identitas budaya mereka.
BACA JUGA:Apakah Berbohong Membatalkan Puasa, Cek Disini Kebenarannya!
2. Spiritualitas dan Puasa
Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di mana mereka berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam.
Jajanan tradisional yang hanya ada saat Ramadan sering kali disajikan sebagai hidangan berbuka puasa, untuk memulihkan energi setelah seharian berpuasa.
Ini menjadi bagian penting dari pengalaman spiritual dan kebersamaan selama bulan Ramadan.
BACA JUGA:Cuma Ada di Sumsel, Jembatan Dalam Air Ini Habiskan Anggaran Rp5 Triliun, Cek Lokasinya
3. Ketersediaan Bahan Baku
Beberapa jajanan tradisional memanfaatkan bahan-bahan musiman atau bahan-bahan tertentu yang hanya tersedia pada waktu tertentu.
Misalnya, ada jajanan yang menggunakan buah atau rempah-rempah musiman yang hanya tumbuh atau dipanen pada saat Ramadan.
Hal ini membuat jajanan tersebut hanya tersedia selama periode waktu tertentu.
BACA JUGA:7 Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Perkutut dan Cara Mengobatinya
4. Permintaan Pasar
Jajanan tradisional khas Ramadan sering kali memiliki permintaan yang tinggi selama bulan suci ini.