Namun timbul pertanyaan banyak orang, bila setan dibelenggu, mengapa masih ada orang yang berbuat maksiat di bulan Ramadan?
BACA JUGA:Menabung Vs Sedekah, Manakah yang Lebih Utama?
BACA JUGA:Inilah Orang yang Paling Berhak Menerima Sedekah, Jangan Beri Ke Pengemis!
Sebenarnya yang membawa manusia berbuat maksiat saat bulan Ramadan, bukan setan lagi.
Akan tetapi hawa nafsu pada dirinya yang sudah disiapkan oleh setan.
Jadi potensi perbuatan maksiat, sudah ada dalam diri manusia melalui hawa nafsunya.
Oleh karenanya, Ramadan merupakan ujian untuk pengendalian hawa nafsu seperti nafsu marah, berzina, membunuh, mencuri, merampok, memeras, membicarakan kecelakaan orang, berbuat curang, dan perbuatan dosa lainnya.
BACA JUGA:3 Hal yang Harus Dijaga saat Puasa Ramadan, Apa Saja? Ini Kata Aa Gym
BACA JUGA:Puasa Ramadan Tapi Meninggalkan Sholat, Apa Hukumnya? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Kita harus melawan potensi untuk berbuat maksimat, atau dengan kata lain kita harus melawan atau memerangi hawa nafsu kita dengan perbuatan baik.
Seperti menjalankan ibadah yang dianjurkan di bulan Ramadan, yakni Sholat Tarawih, mengaji, sedekah, dan lain-lain.
Bila kita menahan perbuatan maksiat atau hawa nafsu kita dengan ibadah dan amal soleh tadi, maka apa yang direncanakan setan untuk menganggu Ramadan kita dengan perbuatan maksiat yang telah ditanamkan kepada dirinya, hal itu akan sirna.
Kita juga dapat menghilangkan gangguan setan dengan mengucapkan lafaz taawuf yakni Audzubillahiminasyaitonirojim Bismillahirohmanirohim.
BACA JUGA:Doa Hari Keenam Puasa Ramadan, Amalan agar Dijauhkan dari Murka Allah
BACA JUGA:Catat Biar Ga Kesiangan! Ini Waktu Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-06 Ramadan 1445 H Kota Palembang
Lafaz itu artinya “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk”.