Hampir setiap sudut kota pasti terlihat orang sanjo.
BACA JUGA:6 Daerah di Indonesia Bikin Bulu Kuduk Merinding, Palembang Termasuk?
Dalam lingkup tetangga, mereka saling sanjo.
Demikian pula antar keluarga (anak, keponakan, sepupu, ipar, uwak, mamang/bibik) saling sanjo.
Antar kerabat dan kolega juga saling sanjo.
Memang sih sekarang sedang dipopulerkan istilah halal bihalal.
Namun rasanya tidak afdol kalau saat Lebaran tidak saling sanjo.
Maka tak heran jika Lebaran tiba, semua sudut Kota Palembang terlihat ramai orang sanjo.
Sejak pagi seusai salat Ied hingga malam hari.
Di sinilah momentum untuk saling bermaaf-maafan saat Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
Biasanya yang sanjo adalah keluarga paling muda mengunjungi rumah orang tua atau sanak keluarga tertua atau yang dituakan.
Mantan Ketua Lembaga Adat Kecamatan Sako, Kota Palembang, Letkol Purn Abdullah Karim mengatakan, sebenarnya sanjo biasa dilakukan setiap saat.
Tidak mesti saat Lebaran.
Namun sanjo saat Lebaran memiliki makna berbeda.
"Yang jelas dengan Sanjo, kita dapat menjaga jalinan silaturahmi. Di mana selain bersalaman juga akan ada makan bersama," ujarnya seperti dilansir dari sumateraekspres.bacakoran.co, Kamis 11 April 2024.
Biasanya saat sanjo, kata pria yang kini berusia 84 tahun ini, ada pembagian angpao alias THR atau Tunjangan Hari Raya.