Mengikuti perkembangan zaman masjid ini mengalami banyak penambahan ornamen.
Mulai dari atap, penambahan tinggi menara dan perluasan bangunan.
Renovasi pertama pada tahun 1758 dan beberapa tahun rutin terus dibangun, sampai pasa akhirnya renovasi terakhir pada tahun 2003.
BACA JUGA:Penggemar Mobil BMW Merapat ! Beberapa Hal yang Wajib Kamu Ketahui Mengenai Mobil Mewah Satu Ini
BACA JUGA:5 Fakta Menarik dari Film Badarawuhi di Desa Penari yang Sudah Capai 1.000.000 Penonton
Sebagai salah satu ikon kota Palembang, Masjid Agung Palembang memiliki pesona yang menarik bagi umat muslim yang ingin beribadah dan juga bagi para wisatawan.
Masjid Agung Palembang merupakan hasil rancangan seorang arsitek asal Eropa.
Konsep arsitektur masjid ini memadukan gaya Nusantara, Eropa, dan Cina.
Masjid ini juga memiliki sebuah menara berbentuk segi enam dengan tinggi 20 meter.
BACA JUGA:5 Alat Musik Khas Sumatera Selatan, Nomor 2 Populer Dikalangan Warga Lokal Palembang
Menara pada Masjid Agung Palembang menyerupai menara klenteng dengan atap melengkung pada bagian ujung. Menara masjid ini memiliki teras dengan pagar yang mengelilingi bangunan menara.
Konsep Nusantara yang dianut oleh arsitek dalam perancangan masjid ini dapat dilihat dari struktur bangunan utama yang berundak tiga dengan puncak berbentuk limas.
Bentuk undakan pada bangunan masjid ini merupakan perpaduan candi Hindu-Jawa yang kemudian turut digunakan pada Masjid Agung Palembang.
Ciri khas bangunan Eropa terlihat dari bentuk masjid yang besar dan tinggi dengan pilar yang besar dan kokoh. Material bangunan masjid ini diimpor langsung dari Eropa.
BACA JUGA:SIMAK ! 5 Merek Smartphone Dengan Kamera Terbaik 2024, Harga Mulai Dari Rp3.000.000