Gunakan Matras Bambu 17 Lapis, Proyek Tol Semarang – Demang Dilanjutkan

Senin 13-05-2024,13:48 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Kgs Yahya

Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, sebelumnya juga melakukan pengujian untuk mengukur kelayakan menggunakan bahan bambu.

BACA JUGA:Akhir Mei, Giliran Keluang Tuntas Peralihan Listrik MEP ke PLN

BACA JUGA:BF Goodrich, Motor Listrik Murah Favorit Anak Muda, Harga Hanya 8 Jutaan Aja!

Khususnya sebagai konstruksi matras, guna mempercepat waktu konsolidasi pada tanah di lokasi konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak. 

Pengerjaan konstruksi pada paket 1B di atas laut sepanjang kurang lebih 10 Km yang saat ini berlangsung, menggunakan matras bambu sebagai pondasi.

Butuh 10 juta batang bambu yang dianyam oleh 1500 pekerja terampil dalam pekerjaan itu.

Bambu-bambu dari Wonogiri, Magelang, dan Purworejo itu harus sesuai syarat khusus.

BACA JUGA:Mengenal Kaya Symons, Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia U-20

BACA JUGA:5 Lowongan Kerja Terbaru dari PT Onna Prima Utama (Onna) untuk Lulusan SMA dan SMK Sederajat

Selain harus lurus, juga memiliki panjang 8 meter dan diameter antara 8 – 10 cm.

Penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan pemasangan material pengalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD.

Selain itu juga dengan pembebanan menggunakan material pasir laut, yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD. 

Digunakannya matras bambu tak hanya sebagai pondasi, tetapi untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut. 

BACA JUGA:Inovasi 'Jago Nenek Kite' Bawa Muba Raih Pestasi Gemilang di 2024

BACA JUGA:Spesifikasi Yamaha Sniper 155 ABS Kini Penampilanya Lebih Ganteng Dan Cocok Buat Kamu!

Bambu yang terendam air laut sebagai matras akan menjadi bagian dari terumbu karang, sekaligus menambah kekuatan struktural di bawah air.

Kategori :