PALPRES.COM - Pemerintah Malaysia melalui investornya mengusulkan proyek jembatan penghubung ke Indonesia.
Usulan tersebut berupa pembangunan jembatan sepanjang 120 kilometer yang menghubungkan Kota Malaka, Malaysia dengan Kota Dumai, Indonesia.
Sepertinya rencana itu bukan isapan jembol belaka, sebab Ketua Komite Investasi, Industri dan Pengembangan Melaka, turun langsung mengawasi pelaksanaannya.
Harapannya, dampak dari pembangunan jembatan penghubung ini bisa memberikan efek positif bagi perekonomian kedua negara.
BACA JUGA:AJAIB! Infinix Note 30 Tenyata Bisa Jadi Powerbank, Kapasitas Baterainya Diluar Nalar!
BACA JUGA:Jangan Dibuang! Harta Karun dari Ampas Kopi dan Teh, Dari Kecantikan Hingga Bersihkan Perabotan
Pembangunan jembatan ini mengusung konsep 'One Belt, One Road' yang melibatkan pembangunan infrastruktur lainnya.
Diantaranya kompleks imigrasi, bea cukai penyeberangan lalu lintas serta keamanan.
Pertama kali proyek ini diusulkan Malaysia tepatnya tahun 2009 lalu, tapi ditolak oleh Pemerintah Indonesia.
Ternyata, usulan itu kembali mencuat di tahun 2022 terkait adanya wacana pembangunan jembatan Selat Sunda.
BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Fresh Graduate Lulusan SMA SMK
BACA JUGA:Samsung A54 Dijamin Anti Air? Kok Bisa? Begini Penjelasannya!
Sementara di sisi lain, Pemerintah RI khususnya rezim Jokowi lebih fokus untuk membangun jaringan jalan antar wilayah di tanah air.
Untuk menghubungkan kedua negara, pembangunan Jembatan melalui Selat Malaka itu ditaksir bernilai investasi mencapai US$ 12,75 miliar.
Sayangnya, proyek penghubung antar negara ini menuai kontroversi dari kalangan rakyat Malaysia.