Penting untuk diketahui, Israel terus melakukan serangan ke wilayah Rafah meski telah ada keputusan pengadilan tinggi PBB (ICJ) pada Jumat yang memerintahkan Israel untuk berhenti.
Putusan tersebut bersifat mengikat, namun belum ada tanda-tanda dari Israel untuk mematuhi perintah tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan udara dari militer Israel yang mematikan di kamp pengungsian Rafah, di Gaza selatan Palestina pada Minggu malam 26 Mei 2024 adalah sebuah kesalahan yang tragis.
BACA JUGA:Hamas Setuju Gencatan Senjata, Israel Malah Serang Besar-besaran Rafah
BACA JUGA:Pesawat F-16 AU Singapura Jatuh saat Latihan, Begini Kondisi Pilotnya
"Meski kami telah melakukan upaya terbaik untuk tidak merugikan mereka yang tidak terlibat.
Sayangnya kesalahan tragis terjadi tadi malam.
Kami sedang menyelidiki kasus ini," ujar Netanyahu tentang serangan tersebut dalam pidatonya di Knesset Israel, Senin 27 Mei 2024.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan pada Senin 27 Mei 2024 menyebutkan, mekanisme pencarian fakta dan penilaian Staf Umum militer Israel tengah menyelidiki serangan udara yang dilakukan di Rafah pada hari Minggu malam tersebut.
BACA JUGA:Hizbullah Hujani Israel dengan Roket Katyusha, Sasar Markas Divisi Golan
BACA JUGA:Aksi Mahasiswa Pro Palestina Meluas ke Australia, Inggris, hingga Kanada, Ini Tuntutannya
Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) pada Senin 7 Mei 2024 menyebutkan serangan Israel di wiayah Rafah telah menyebabkan puluhan warga sipil tewas merupakan hal yang memilukan.
Juru bicara tersebut juga menambahkan jika AS secara aktif terlibat dengan para pejabat di Israel guna mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Foto-foto kehancuran setelah serangan IDF di Rafah tadi malam menewaskan puluhan warga Palestina yang tidak bersalah sangat memilukan," ucap juru bicara yang tidak disebutkan namanya dalam sebuah pernyataan.
"Israel mempunyai hak untuk menyerang Hamas dan kami (AS) memahami bahwa serangan ini telah menewaskan dua orang teroris senior Hamas yang bertanggung jawab atas serangan terhadap warga sipil Israel. Tapi seperti yang dijelaskan, Israel harus mengambil segala Tindakan pencegahan yang mungkin dilakukan untuk melindungi warga sipil," tambahnya.