PALPRES.COM – Usulan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang diamini Kanselir Jerman Olaf Scholz membuat langit seakan akan runtuh.
Presiden Macron mendesak NATO untuk mengizinkan Ukraina menggunakan persenjataan Barat guna melakukan serangan ke militer di wilayah teritorial Rusia.
“Hukum Internasional bukan hambatan,” ujar Olaf Scholz singkat.
Seperti diketahui, selama ini kanselir Jerman ini selalu menolak untuk mengirimkan senjata ke Ukraina yang bisa menjangkau sasaran di wilayah Rusia.
BACA JUGA:Hasil Penyelidikan, Tak Ada Bukti Helikopter Presiden Iran Disabotase
BACA JUGA:Tersandung Kasus Penipuan, Donald Trump Divonis Penjara 4 Tahun
Namun, sikapnya seiring waktu perlahan-lahan berubah.
Hal ini imbas dari kian kencangnya suara-suara dukungan di pihak sekutu.
Bahkan, belum lama ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Jens Stoltenberg, turut menyuarakan dukungan yang diusulkan oleh Presiden Macron.
Sebagiaman Pemerintah Inggris, Polandia dan juga negara-negara Baltik.
BACA JUGA:Warga Gaza Kian Menderita, Israel Rebut Zona 'Koridor Philadelphia'
BACA JUGA:KEREN! Pertamina Kini Miliki Aset Lapangan Migas di 12 Negara, Berikut Ini Nama-Namanya?
Sementara AS mengambil posisi sama seperi Jerman dengan alasan yang sama, mereka ingin menghindari eskalasi perang di wilayah yang lebih luas.
Sementara itu, belakangan Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky rajin berkeliling ibu kota di Eropa untuk melobi negara Uni Eropa agar diizinkan melanggar hal tersebut.
Seperti diketahui, posisi Ukraina saat ini sangat lemah, pasalnya karena terhambatnya kiriman senjata dari Amerika Serikat.