Dia juga nemikiki pandangan, sangat wajar karena posisi Jokowi yang masih menjabat presiden.
BACA JUGA:Inovasi Sosial PT Bukit Asam Berbuah Penghargaan BISRA 2024
BACA JUGA:Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Kompak Turun, Rinciannya Cek di Sini
Namun ia yakin semua itu akan berubah di Oktober kala Jokowi lengser dan digantikan Prabowo.
Adi berpendapat akan ada figur sentral nantinya yang bergeser ke arah Prabowo setelah ia dilantik menggantikan Jokowi.
"Ini artinya, sebulan jelang pilkada preferensi politik pemilih bisa berubah total dan yang jadi figur sentral adalah Prabowo Subianto di pilkada, bukan lagi Jokowi," kata Adi pada Jumat 28 Juni 2024.
Adi menjelaskan setelah Prabowo dilantik menjadi presiden.
BACA JUGA:Kemenag Sumsel Instruksikan Para ASN Untuk Aktif Dalam Memberantas Judi Online
kecenderungan pemilih akan mencoblos calon yang terasosiasi lebih dominan ke Prabowo dibanding Jokowi.
"Kita bisa dibuktikan, seminggu ya paling lama dua minggu setelah pak Prabowo dilantik, kami meyakini semua pemilih akan merubah pilihannya ke calon yang terasosiasi atau didukung ke Prabowo. Jadi, saat pencoblosan pilkada justru Prabowo effect yang lebih dominan," ucap dia.
Tak hanya itu, analis komunikasi politik Universitas Brawijaya, Verdy Firmantoro juga menilai Jokowi hanya akan berpengaruh sebagai politik simbolik belaka di Pilkada 2024.
Verdy menerangkan pengaruh Jokowi itu juga tak akan terjadi di seluruh daerah di Pilkada 2024.
BACA JUGA:Selayang Pandang Batu Akik Lumut Aceh, Simak Pembahasannya
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini 28 Juni 2024 di Kota Palembang Naik Tipis, Ini Daftarnya
Yang dimana juga Verdy menekankan setiap daerah memiliki konfigurasi politik yang berbeda-beda satu sama lain.